Lomba menulis opini Keshalihan Santri Dalam Meraih Ridho-Nya”     “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.”(al-kahfi[18]:46)     Keshalihan santri dalam menjaga ibadah ritualnya tiap hari menentramkan jiwa dan menumbuhkan semangat belajar tanpa henti dan meningkatkan ketaatan tanpa tapi. Karena segala aktivitas dilakukan secara bersama atau berjama’ah, manakala ada yang salah ditegur, ada yang jatuh diberi semangat untuk bangkit kembali, manakala rindu suasana rumah dikuatkan oleh doa-doa yang terpanjatkan padaNya, walau sering merasa lapar tapi itu menjadi kenikmatan karena nanti sekalinya makan berkah bersama.     Imam syafi’i berkata “jika engkau punya teman yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah, maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskan. Karena mencari teman baik itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali.” Karena kita terlalu lemah untuk berjalan sendiri. Segala bentuk kegiatanpun rasanya berat bila dilakukan sendiri, rasanya sulit menyelesaikan tugas bila sendiri dan mugkin tidak pernah melakukannya tanpa nasihat ajakan atau dorongan teman dalam semangat juang ibadah.     Kehidupan santri begitu indah dan nikmat dalam meraih Ridho-Nya, dari bangun  sampai tidur kembali kegiatannya diatur oleh peraturan pondok pesantren yang berlandaskan alqur’an dan sunnah, belajar dan belajar, ngaji dan ngaji seperti sabda rasulullah SAW “tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat” maknanya adalah hukum menuntut ilmu ialah fardhu yang bisa dilakukan disetiap waktu dan kesempatan.     Banyak hal baru yang didapatkan oleh santri dipondok pesantren, penuh hikmah yang tersampaikan, dan makna terdalam saat jauh dari orang tua ataupun keluarga, bagi santri baru bangun malam untuk qiyamulail itu berat, makan bersama orang baru itu asing, berteman dari berbagai daerah itu langka apalagi dizaman modern ini hidup tanpa ponsel itu aneh karena dizaman yang serba canggih ini ponsel menjadi alat komunikasi yang cepat tepat tak kenal waktu dan jarak, semua bisa diakses di ponsel yang sudah berisi data  dan jaringan signal yang kuat.     Semua hal yang baru dan hal yang sulit bagi santri, akan mampu dilewati dijalani dengan keikhlasan serta kesabaran dalam menerima tiap-tiap hal yang baru nan baik untuk perubahan lebih baik kedepannya dalam arah tujuan membentuk jiwa yang shalih nan beraklakul karimah. Teringat pesan guru Dr. H. Hasan Basri Tanjung, MA dalam kelas kuliah menyampaikan “Rumus dalam hidup itu 3T Terpaksa-Terbiasa-Terasa”. Mengapa yang pertama itu terpaksa, karena memang terkadang manusia itu dipaksakan terlebih dulu, lalu lambat laun keterpaksaan itu akan menjadi kebiasaan dan seiring berjalannya waktu semua akan terasa nikmat indahnya, bisa karena biasa.     Agenda santri yang begitu padat memaksakan santri menahan untuk tidak banyak memejamkan mata dalam usia muda harus produktif dan banyak memanfaatkan waktu untuk keselamatan dunia dan akhirat. Karena berangkat dari kesadaran bahwa hidup bukan untuk main-main ataupun untuk yang lain tapi hidup untuk Dia Sang Maha Pencipta.     Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Qur’an surat Al-Mu’minun (23) ayat 115 yang artinya “maka apakah kamu mengira bahwa kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami?” relasi dengan surat Az-Zariyat (51) ayat 56 yang mana artinya “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar beribadah kepada-Ku”. Ibadah maghdoh maupun ibadah goir mahgdoh adalah satu kesatuan yang harus dilakukan ataupun ibadah sosial dan ritual yang harus seimbang bila tidak seutuhnya ibadah dilakukan maka akan dipertanyakan keislamannya, karena sejatinya islam bukan tentang diri sendiri yang ibadah ritual tapi tentang orang-orang sekitar yang harus disampaikan kebenaran, saling menasihati dan saling mengajak dalam kesabaran seperti kalamullah surat Al-Asr (103)  ayat 3 “kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran”.    Seorang muslim mengetahui dengan pasti, bahwa dia berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Oleh karena itu, semua perbuatannya di dunia harus sesuai dengan perintah dan larangan Allah Swt. Seorang muslim akan beraktivitas secara maksimal dalam seluruh aspek kehidupan dan menganggapnya sebagai suatu bagian dari ketaatan dan penghambaan kepada Allah Swt karena mereka yakin akan menemui-Nya dan bertanggung jawab kepada-Nya. Seorang muslim tidak akan takut kepada kematian karena mereka tidak memandang dunia adalah akhir dari perjalanan kehidupan. Dikutip dari buku Beyond The Inspiration karya Ustadz Felix Y. Siauw.     Kehidupan yang abadi sesungguhnya adalah negeri akhirat, dunia hanya sementara tak lama, maka manfaatkan sisa usia hidup sekarang untuk keselamatan dunia dan akhirat.bila akhirat menjadi tujuan maka segala bentuk kegiatan apapun menjadi ibadah, mulai memberikan yang tebaik pada Sang Pencipta, bukan ingin dilihat sempurna oleh manusia yang lemah, agar tak berujung pada rasa kecewa.     Tuhan sebagai harapan, tempat bergantung segala impian, libatkan Allah dalam setiap langkah, maka selelah-lelahnhya dalam jalan-Nya akan kuat kembali, bangkit dan bergerak untuk berdampak.     Namanya juga hidup ibadah terus capek, dakwah terus lelah tapi kalau gak ibadah gak dakwah lebih capek. Taat kepada Allah memang beresiko. Tetapi lebih beresiko bila kita tidak menaati-Nya.     Maka tidak ada yang menyesal menjadi santri, karena kehidupan di era modern ini yang begitu serba instan, proses pergeseran sikap dan mentalitas yang sangat prihatin dan butuh akan kesadaran sejak usia dini agar mencetak generasi yang berakhlakul karimah serta shalih bagi agama dan bangsa.     Walaupun dunia hari ini begitu ramai tentang virus pandemi yang tak henti-hentinya media sosial memberitakan kenaikan jumlah orang yang terpapar virus, menginformasikan kematian demi kematian, bantuan dana pun ramai dalam kerumunan antrian, hingga berpengaruh besar terhadap pendidikan dan ekonomi masyarakat. Banyak sekolah-sekolah yang tutup pertemuan tatap muka diganti dengan virtual, belajar jarak jauh untuk meminimalisir jumlah kenaikan virus corona.    Krisis ilmu pengetahuan dan krisis sosialisasi karena segala bentuk kegiatan dibatasi, maka lembaga Pondok Pesantren menjadi solusi untuk tempat belajar yang menjaga akan protokol kesehatan, salah satunya pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami yang tepat hari ini harlah ke-28, menjadi jawaban dari tiap orang tua yang mengharapkan anak-anaknya mendapatkan hak belajar dan ibadah.     Jauh dalam keramaian media sosial, jauh dari kampung halaman, mengembara ilmu di perantauan, ikhtiar dan doa menjadi perantara tercapainya impian, dzikir dan doa santri untuk kesehatan dan kesembuhan indonesia.      Era modern banyak santri yang semakin kreatif dalam mengelola ilmu pengetahuan, belajar dipimpin dan memimpin dalam organisasi, menuntut ilmu lalu mengaplikasikannnya setelah lulus, menyampaikan yang haq dan menebarkan nilai-nilai islam.    Sosok santri siap belajar dan mengajar, di era modern ini sosok santri sangat dibutuhkan, para alumni pondok pesantren di daerah nya masing-masing bisa mengamalkan ilmunya, seperti menjadi imam di masjid, memimpin hadiah kubur, pimpin tahlilan, imam tarawih, minimal mampu memimpin hadiah kubur keluarga saat ziarah ke sanak saudara.     Sebuah nasihat mengatakan “barang siapa bertambah ilmunya, tapi tidak bertambah petunjuknya, niscaya ia hanya semakin jauh dari Allah”. Karena ilmu adalah kunci segala kebaikan. Ilmu merupakan sarana untuk melaksanakan apa yang Allah wajibkan kepada kita. Tak sempurna keimanan dan amal seseorang, jika ilmu tersebut tidak diamalkan. Dengan ilmu Allah disembah, dengannya hak Allah ditunaikan, dan dengan ilmu pula agama Allah disebarkan.     Banyak orang yang pintar tapi sedikit orang yang benar, dan nyatanya hari ini dunia butuh orang yang benar, benar dalam lisan, tindakan maupun benar dalam hati. Ilmu akan bermanfaat bila terus dikelola dengan penyampaian yang benar atas dasar Al-Qur’an dan sunnah.    Sebagiamana firman Allah dalam qur’an surat yasin ayat 17 yang mana artinya “dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan perintah Allah dengan jelas.” Hukum wajib bi makna dillakukan mendapatkan pahala, tidak dilakukan mendapatkan dosa, maka perintah Allah di ayat ini kewajiban setiap muslim wal mulimat untuk menyampaikan pesan-pesan Allah.    Tetap semangat juang dalam jalan menuju Ridho-Nya, janji-Nya pasti akan surga, semua manusia berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khairat[02]148) maksimalkan tiap tugas yang diberikan, tunaikan tiap amanah yang diemban, semangat terus dalam berjuang dan berkorban untuk mencapai Ridho-Nya karena kita tak pernah tau kebaikan mana yang menghantarkan ke surga kelak.    Santri harus siap menerima kenyataan hidup dunia nyata yang serba canggih bahkan kejam akan kebebasan yang tak terbatas, biasa hidup ini pondok pesantren segala apa-apa dibatas, diatur, dijadwallkan keluar pasar juga, setelah lulus semua akan bertahan dengan piihan dan konsekuensinya. Bukan tentang siapa yang menderita tapi tentang siapa yang dewasa dalam tiap penyelesaian masalah yang dihadapinya.

Hapipah halimatus sa’diah

Penulis adalah mahasiswa Institut Ummu Quro Al-Islami Bogor, prodi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam


	

ia tak’kan pernah kembali

ia singkat dan cepat
namun ia jga berharga
ada sebagian orang yang menggunakan nya dengan sangat baik
dan ada pula sebagian orang yang menyia-nyiakan nya
ia tak kenal lelah, ia terus berjalan
ia kan bermanfaat bila digunakan hal positif
tetapi ia jga bisa meninggal kan kita begitu jauh kala tak sapa hari-hari nya…
dan…
orang kan merasa begitu merugi bila tak kenal dengannya
karena ia begitu penting dalam hidup
ia yg takkan pernah kembali lgi
siapakah ia?
ia itu lebih berharga daripada emas
dan pertanyaan itu kan terjawab dalam firmanNYA 103.01-03
وَالْعَصْرِۙ
Demi masa.
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ
Sungguh, manusia berada dalam kerugian,
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
yaa ia adalah waktu (masa) 
ternyata kita sudah mengenal ia dari lama sejak duduk dibangku sekolah dasar yg dibaca tiap mau pulang ….
mengenal nya aja gk cukup, kita perlu mendekati nya tuk memahami nya…
sahabat, mari kita gunakan waktu sebaik mungkin karena hidup ini sekali,
hidup sekali hiduplah yg berarti… karena ia takan pernah kembali sahabat, ingat…
waktu muda sebelum tua
waktu luang sebelum sempit
dan waktu hidup sebelum mati…
semangat juang kembali sahabat ❤

Hapipah Hs
Mahasiswi komunikasi & penyiaran islam

semangat

kata yang sering diungkapkan
bantu dukung dengan ucap kata semangat dan do’a
semangat pun ternyata berbeda
ada yg semangat di awal, tapi tenggelam di akhir..
ada yg hilang di awal, tapi tampak semangat diakhir…
ada yg tak muncul di awal tak nampak pula di akhir tapi semangat ditengah-tengah antara awal dan akhir…
bahkan ada yang tak pernah semangat menjalani sisa kehidupan nya..
tak semua orang pandai mempertahankan juang semangat dari awal hingga akhir pengorbanan
tak semua orang selalu semangat
tak semua pandai menyemangati diri
kenapa begitu sulit menghadirkan semangat tiap langkah nya?
karena mungkin tak kuat nya tujuan
mungkin tak lurusnya niat
mungkin hilang nya dorongan dari sahabat
atau mungkin hilangnya arah yang dulu pernah dipegang kuat seketika futur jauh tak yakin kembali
sepi dari pemahaman
kosong dari pengertian
mari semangat. kalian hebat
kalian luar biasa..
jauh disana ada orang-orang yg sedang berjuang, berkorban demi tujuannya yg setia
yg tak lelah berjalan demi tugas suci
yg tak pernah henti tebar kebaikan
tapi kita mungkinkah kan terus berdiam diri menjadi penonton?
tidak.
kamu hebat
kamu luar biasa
kamu begitu semangat membaca ini sampe selesai:)
terimakasih semuanya
semangat
semangat
semangat

Hapipah HalimatusSa’diah 21.01:01

Amarah

beberapa hari ini ada sosok yg tak lelah menyapa kabar
alasan demi alasan ku lontarkan tuk menghindari nya tapi bukan tuk menghilang karena ku tau ku tak bisa kosong tanpanya
begitu sering menasihati ku
hingga ia pandai membuat ku menangis karena nasihat ya, dengan amarah nya yg membuat ku takut, takut tak mau balas pesan darinya
tapi tak bisa
esok pun ia hadir beri tugas panggilan
tapi diriku yang tak langkahkan kaki ini
ia menunggu tanpa kejelasan konfirmasi dari ku
karena begitu besar rasa takut ini padanya
begitu menyeramkan bagiku
karena sebelum nya sepanjang hidup tak pernah ku temui sosok dirinya yg tegas peduli
mendidik membina bahkan membimbing ku begitu sabar
“rasa peduli ini yg buat ku tak bisa tinggalkan, sejauh-jauhnya dirimu melangkah, ku tak mampu biarkan ke jurang yg lagi kering, kembalilah pada apa-apa yg sudah dijanjikan dahulu, tanggung jawab lah pada amanah yg dipegang sekarang” ujar ia
tapi kenakalan ku yaaa membuat semuanya hancur seketika
tak temui undangan
tak balas pesan singkat
karena aku takut
kesal amarah nya keluar “rupa-rupanya aku salah memberikan tugas ini ke kmu” ucapnya.
kepercayaan?
amanah?
begitu sulit membangun kepercayaan bersama
begitu lelah amanah mendarah daging
tapi saat kepercayaan itu tlah hadir,
ku sia-siakan begitu saja tanpa tapi.
ia tegur mengapa? “jangan takut padaku, aku manusia sama sepertimu yg makan nasi, aku tak ada apa-apa nya, takutlah padaNYA, raihlah ridhoNYA, jgn main-main terus, kau tlah tumbuh dewasa, berubahlah kau sedang dibentuk dalam proses”
luka yg tersisa
air dari mata yg menemani
kembali kuatkan diri tekad tuk temui esok.
pada akhirnya aku sadar, bahwa “tidak ada sesuatu yang setara dengan DIA” 112.4
kekhilafan ini yg membutakan ku menyamakan ia dengan DIA,


25/12/20
Hapipah

Air #2

air selalu mengalir deras tak henti
karena air sudah punya SALURANnya yakni sungai
air yg di sungai setiap saat bergerak mengalir pada poros jalannya. ucap Dr. H. Hasan Basri Tanjung, MA (20.12.18)

begitupun dengan hidup
manakala kita sudah tau jalan mana yg harus dipijak serta kita libatkan diri dalam per-jalanan itu maka kelak jalan lah yg kan kendalikan langkah kaki dirimu.
berbeda dengan kita yg belum tau jalan mana yg harus ditempuh maka itu kan liar
itu kan menyimpang jauh dari jalan yg lurus
jalan itu sebagai media yg menghantarkan seseorang pada tujuan akhir dalam perjalanan yaaa…
bagai air disungai, sungai lah jalannya
sungai lah medianya
yg menghantarkan arus air pada ujung yg indah
gerak air yg tak henti setiap saat
bisik baik suara air
bukti DIA ada yg selalu menggerakkan semua pada poros jalannya…
luar biasa kuasaNYA dengan segala KebesaranNYA.
Keagungan adalah keagunganMU

Hapipah Halimatus_Sa’diah

air #1

mengalir deras air yg disungai
kencang suara pada malam hari
karena tak ada yg mengalahkannya
dengan bisik roda mesin
dengan langkah gerak orang pada siang hari
hening kala malam
hanya ramai dengan aliran yg tak henti
temani percikkan rasa
menuju kemana kah air itu?
Setia sungai mengisi
hingga percepatan arus sungai yg tak terduga
kadang kecil mudah dipijak kanak-kanak
tuk bermain air
tawa seru membersamai tak kenal waktu
pagi hari pun semangat bermain air di sungai
medan terjang dilewati
batu besar sekalipun dilalui
kedalaman sungai yg tak nampakan ada duri atau batu kerikil didalam nya tuk mengajarkan kita akan kehati-hatian dalam bermain air disungai
bahu membahu bersama
saling bantu menyelamatkan luka
tak kenal lelah bermain air disungai
karena seru nan indah
ditemani pemandangan alam
luas sawah nan hijau
langit biru nan tinggi
tapi jika sungai sudah meluap besar
karena petir hujan angin yg kencang dimalam hari
membangun kan di sepertiga malam
desir angin yg terarah akan fungsi dan makna
fungsi tuk membantu arah hujan berlabuh
makna tuk sampaikan waktu bangun tidur telah usai
air disungai temani masa kecilku bermain
rasa rindu kan masa yg tlah berlalu
saar hari yg dewasa hadir
bersambung…

Hapipahhalimatussa’diah 20.12.07
Kpi_Iuqi.Bogor

kosong

waktu tdk pernah lelah tuk berputar
sungai tdk pernah henti tuk mengalir
tanaman pun tdk pernah lelah tuk bertumbuh
angin tak pernah kosong menghembus lewat
tapi kita?
manusia yg kadang lelah
manusia yg kadang capek
manusia yg terkadang memutuskan berhenti melangkah
karena sedikit kekosongan dalam hati
yg membuang waktu tanpa sadar
yg merintih kesakitan
yg menyia-nyiakan kesempatan

harus tetap berjalan bagai waktu
harus tetap yakin bagai sungai
harus tetap kuat bagai pohon
karena hidup ini sekali
kelak kan di akhiri
dengan pertanggung jawaban
tuk kembali padaNYA.
maka…
bergeraklah untuk berdampak

Hapipah Hs
20.11.24

kesal

resah hari yang berlalu begitu saja
teori membekas
namun aplikasi ya tertinggal
tak percaya diri
angkat kaki pergi
iring gantung mengikutinya
resah tak karuan
serba salah
ada rasa yang tak tersampaikan
ada teori yg tak terasa
ada rasa yg tak diungkapkan
pena berjalan mengisi penuh kertas
jiwa serta berfikir
mencoba meraih nya
berupaya menangkap nya
berharap akan akhir yg baik
gejolak resah henti
gelora ucap membisu
semua sama aja.
hari ini tak selaras
sebatas layar kaca
keping kesal tak realitas akan adanya
paham akan sejatinya hanya padaNYA
dan hanya padaNYA
menggantungkan harapan
meyakini Indah hari
berpasrah diri lebih baik
cerah tapi gerimis
bahagia tapi resah
penuhi hari esok guna lengkapi hari ini
juang jgn dihentikan
bentuk proses adalah bukti berfikir

HapipahHalimatusSa’diah

jika

jika hari ini kupenuh amarah
jika detik ini kubuat kau kesal
jika pagi hari ku merintih sakit
jika ku menangis karenamu
maafkanlah

ma’afkan aku dan jiwa ini
tak sadarkan keluh amarah
bergejolak kelabu
telan sesal sendiri
tak kendalikan diri

Hapipah, 23,09,20